Karimun (KEPRI)-Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjung Balai Karimun terus membuka layanan ekspor meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
Sarang Burung Walet (SBW) merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan di Kabupaten Karimun. Berdasarkan data IQFAST di Karantina Pertanian Tanjung Balai Karimun, tercatat pada tahun 2018, ekspor SBW tembus 607.7 Kg dengan nilai ekspor mencapai Rp 9,1 miliar.
Pada tahun 2019, mengalami peningkatan di angka 621.3 kg atau setara dengan Rp 9.3 miliar dengan negara tujuan Singapura, Malaysia, Taiwan dan Hongkong.
Di awal tahun 2020, ekspor SBW Karimun semakin meroket. Pada triwulan pertama 2019, volume ekspor sarang burung walet mencapai 144.4 kg atau setara dengan Rp 2.16 miliar. Jika dibandingkan di periode yang sama pada tahun 2020, tren ekspor mengalami peningkatan hampir dua kali lipat di angka 272 kg dengan nilai ekspor Rp 4,08 miliar.
SBW di Karimun dibudidayakan dari rumah-rumah burung walet.
Bentuk sarang burung walet yang diekspor bervariasi, disesuaikan dengan permintaan negara tujuan seperti berwarna putih, bertekstur padat, bentuk daun, mangkok kecil atau setengah bola.
Sarang burung walet yang diekspor ke berbagai negara ini ditujukan untuk keperluan konsumsi karena khasiatnya yang sangat baik bagi kesehatan.
Karantina Pertanian Tanjung Balai Karimun lakukan berbagai upaya dan terobosan guna menggerakan seluruh potensi ekspor Karimun.
Eksportir SBW di Karimun termasuk generasi milenial yang berani bersaing di pasar internasional.
Semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara.
“Peran generasi milenial saat ini sangat penting. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengajak generasi milenial untuk menjadi bagian dari Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian),” jelas Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, Sabtu (13/6).
Di tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Tanjung Balai Karimun, Ir. Ali Jamil, MP, Ph.D, mengatakan, bahwa peran sebagai otoritas karantina sangatlah penting. Pihaknya bertugas untuk memastikan seluruh produk pertanian yang diekspor sehat, aman dan memiliki daya saing di pasar global,” ucap Ali Jamil.
“Sebagai fasilitator pertanian diperdagangan internasional, Barantan melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan komoditas pertanian ekspor telah memenuhi persyaratan teknis internasional atau Sanitary and Phyosanitary (SPS) Measures,” ujarnya. (Red)
Pewarta: Cr1
Editor: 7ringgo
Komentar