oleh

Unjuk Rasa di Tanjungpinang Dibubarkan Polisi

Salah satu adegan dalam simulasi perencanaan pengamanan Pilkada Tanjungpinang 2018 yang digelar Polres Tanjungpinang.
Salah satu adegan dalam simulasi perencanaan pengamanan Pilkada Tanjungpinang 2018 yang digelar Polres Tanjungpinang.

Tanjungpinang – Massa yang berjumlah ratusan berkumpul dan berunjuk rasa di lapangan Pamedan jalan A Yani Tanjungpinang, Sabtu (12/8) pagi.

Mereka berunjuk rasa karena merasa tidak puas dengan hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwako) Tanjungpinang yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bahkan, massa menolak hasil Pilwako karena menilai KPU melakukan kecurangan dengan memihak salah satu Calon Walikota dan Wakil Walikota.

Pantauan di lapangan, semula massa menyampaikan aspirasinya dengan tenang. Mereka hanya berteriak-teriak menyampaikan tuntutannya di bawah pengawasan ratusan personil kepolisian.

Bahkan, polisi membuat brikade dari Pasukan Anti Huru Hara (PHH) agar massa tidak sampai masuk ke areal kantor KPU saat berunjuk rasa.

Namun, di tengah aksinya, ratusan massa yang terlihat jumlahnya semakin bertambah tersebut mulai bertindak anarkis dengan melempari barisan polisi dengan batu dan kayu.

Karena situasi mulai memanas, polisi yang dipimpin langsung Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro ini mencoba menenangkan massa.

Kapolres berkali-kali memberikan himbauan agar massa tetap tenang, akan tetapi massa tidak mengindahkannya, massa terus bertindak anarkis hingga situasi mulai tidak terkendali.

Melihat situasi tersebut, kemudian polisi mengambil tindakan tegas dengan menggerakkan personil PHH untuk membubarkan dan memukul mundur massa.

Polisi juga menembakkan gas air mata dan air dari kendaraan taktis Water Cannon yang tengah dipersiapkan sebelumnya ke arah kerumunan massa.

Massa tampak kocar kacir, mereka menghindari tembakan air dan gas air mata. Akhirnya massa berhasil dibubarkan, dua orang yang dinilai menjadi provokator diamankan polisi.

Rupanya unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut tidak benar terjadi, aksi ini hanya salah satu bagian kegiatan simulasi perencanaan pengamanan yang digelar Polres Tanjungpinang dalam rangka pengamanan Pilwako Tanjungpinang tahun 2018.

“Ini hanya simulasi saja,” kata Ardiyanto kepada awak media usai kegiatan simulasi digelar.

Ardiyanto mengatakan, kegiatan ini melibatkan 120 personil dari Polres Tanjungpinang dan 40 personil dari Kesatuan Brimob Polda Kepri.

Kegiatan ini, sambung Ardiyanto, juga akan dilaksanakan sekali lagi, dijadwalkan digelar pada bulan September dengan jumlah personil yang ikut dalam simulasi akan bertambah.

“Nantinya, kita akan libatkan masyarakat yang mendukung dalam simulasi. Kita juga undang SKPD. Kita berharap simulasi mendatang dapat disaksikan langsung Kapolda Kepri,” katanya.

Sumber:sidaknews