oleh

​Zamzami Sebut Syahrul Buat Deklarasi Kosong

Pengamat politik Zamzami A Karim
Pengamat politik, Zamzami A Karim

Tanjungpinang – Pengamat politik Zamzami A Karim menilai deklarasi Syahrul sebagai calon walikota di Pilwako Tanjungpinang 2018, adalah dekarasi kosong (hampa). Pasalnya, Zamzami sama sekali tak melihat kehadiran barisan partai-partai politik yang akan mengusung Syahrul di  Pilwako nanti.

Menurutnya, meskipun itu deklarasi yang masih bersifat personal, tentu perlu memperlihatkan partai-partai pendukungnya nanti. Karena publik juga perlu tau partai-partai mana saja yang sudah mendukung pencalonannya di Pilwako.

“Kita bisa lihat sendiri, dalam deklarasi (Jumat 29/9) kemarin, tidak terlihat adanya dukungan partai politik terhadap Syahrul untuk maju di Pilwako nanti,” ungkap Zamzami, Sabtu (30/9), usai menghadiri acara Rapim Gerindra Tanjungpinang, di Aula Asrama Haji, Tanjungpinang.

Soal kehadiran Ade Angga (ketua DPD Golkar Tanjungpinang) dalam acara deklarasi Syahrul, menurutnya, bukan lah sebagai bentuk dukungan yang mewakili partai, apalagi dari koalisi Anak Pinang yang didalamnya ada empat partai poltik yang bergabung. Yakni, Golkar, Demokrat, PKPI dan PPP.

Dari deklarasi itu, Zamzami justru pesimis adanya komunikasi politik yang terjalin baik, antara Syahrul dengan partai-partai politik, baik dalam koalisi maupun diluar koalisi (Hanura dan PAN). Ini justru menunjukkan lemahnya pendekatan politik Syahrul dengan pimpinan patai politik yang ada.

“Jadi kesan yang kita tangkap dari deklarasi itu, belum satupun partai yang menunjukkan sikap politik bakal mendukung Syahrul sebagai calon walikota di Pilwako Tanjungpinang. Bahkan dari koalisi Anak Pinang yang kabarnya solid mendukung Syahrul, juga tak kompak, buktinya mereka (pimpinan partai koalisi Anak Pinang) tak hadir dalam acara deklarasi, kecuali Ade Angga sendiri,” ungkap Zamzami.

“Lalu, apa tujuan deklarasi tersebut, kalau belum ada kekuatan partai pendukung? Apakah Pak Syahrul juga mempersiapkan diri maju dari jalur Independen?. Kalau ternyata berharap partai politik sebagai ‘perahu’ berarti deklarasi (kemarin) itu deklarasi kosong” tegas Zamzami.

Ia berpendapat, harusnya sebelum deklarasi sudah ada komunikasi politik yang cukup intens dengan arah politik yang sudah mendekati keputusan final untuk mendukung pencalonanya. Setidaknya, terhadap beberapa partai yang jumlah kursinya di DPRD Tanjungpinang, dapat memenuhi syarat dukungan minimal untuk mengusungnya di Pilwako.

“Untuk saat ini, yang bisa dipastikan maju di Pilwako nanti, baru hanya Pak Lis Darmansyah dengan dukungan PDIP yang memiliki 7 kursi, dan telah memenuhi syarat dukungan minimal (6 kursi) di Pilwako Tanjungpinang,” katanya.

Seperti diberitakan, Wakil Walikota Tanjungpinang Syahrul mendeklarasikan dirinya maju di Pilwako Tanjungpinang 2018, pada Jumat (29/9), di Rumah Deklarasi, Tepi Laut, Tanjungpinang.

Deklarasi itu dihadiri ratusan relawannya yang tergabung dalam komunitas SABAR. Dari politisi, tampak hadir Ketua DPD II Golkar Tanjungpinang Ade Angga, yang didampingi Simon Toko, yang juga kader dari partai Beringin itu.

Selain itu, ada juga Ketua Gerindra Tanjungpinang Endang Abdullah. Namun kedua pimpinan partai tingkat kota itu, tak naik panggung untuk menyampaikan orasi politiknya dalam acara “Deklarasi Syahrul Calon Walikota Tanjungpinang 2018-2023. (Tigor)