oleh

Natuna dan Anambas, Dua Kabupaten Di Tengah ASEAN

Seputarkepri.co.id, ANAMBAS – Kabupaten NATUNA dan Kabupaten ANAMBAS adalah dua kabupaten yang di kelilingi Negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
yaitu, Indonesia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunai, Singapura dan Malaysia.

Dua Kabupaten ini dulu terkenal bernama PULAU TUJUH, yang kaya alam, Pulau ini tidak bisa hanya di cap daerah perbatasan, seperti daerah lain di Indonesia.

Karena daerah lain, berada di perbatasan, hanya pada satu negara, misalnya Kota Batam perbatasan dengan Singapura, Kalimantan dengan Malaysia dan daerah lainnya. Lalu, apa yang menjadi daya tarik dari Natuna – Anambas ?….

Dua kabupaten seribu pulau, kaya Sumber Daya Alam (SDA) mulai dari perikanan, pariwisata, minyak dan gas bumi di laut, yang lebih luas dari daratan, salah satu kawasan strategis bagi Pemerintah Republik Indonesia.

Kawasan strategis kaya SDA, lebih baik dijadikan mesin keuangan baru Indonesia, di tengah negara-negara Asean.

Mesin keuangan baru alias mesin ekonomi baru, karena Natuna – Anambas punya segalanya, termasuk berada di jalur pelayaran Internasional.

Terus Bagaimana caranya ?……….
agar Natuna – Anambas bisa cepat menjadi mesin ekonomi baru Indonesia di tengah negara-negara Asean ?……………

Apakah Pemerintah Republik Indonesia segera beri kewenangan khusus bagi Natuna – Anambas ?…

Kewenangan khusus, pada bidang pemerintahan, seperti, Aceh dan Papua.

Maka akan terbentuk kah ?………. ” Otonomi Khusus Provinsi Kepulauan Natuna – Anambas, atau mengikuti NAMA dikenal sejak dahulu, Otonomi Khusus Provinsi Pulau Tujuh.

Menurut Hemat saya, ” Ketika Otonomi Khusus Provinsi Pulau Tujuh berdiri, otomatis negara tetangga akan mudah melakukan investasi.

Pemerintahan Provinsi Pulau Tujuh juga mudah mencari dana pembangunan dengan negara luar, sesuai kewenangan diberi Pemerintah Republik Indonesia.

Menurut Kaca mata saya, ” Kedepan Otonomi Khusus Provinsi Pulau Tujuh, akan menjadi sebuah provinsi yang akan memberi sumbangan besar bagi APBN.

Provinsi yang mampu berdiri sendiri, tanpa terus tergantung keuangannya kepada Pemerintah Pusat.***

Kadeni (Reporter Media Online www.seputarkepri.co.id)