oleh

MEDCO E&P NATUNA LTD Mengembangkan Budi Daya Kerapu Anambas

Azianto, nelayan asal Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan salah satu pengelola Balai Budi Daya Ikan Anambas.

Seputarkepri.co.id, ANAMBAS – Melalui Program tanggung jawab sosial Medco E&P Natuna Ltd. Balai Budi Daya Ikan (BBI) Anambas sejak 2013 telah berhasil membudidayakan 101.929 ekor ikan kerapu.

Lautan Anambas kaya akan beragam hasil tangkapan laut. Kalimat tersebut membuka diskusi pagi dengan Bang Ian, nama yang begitu populer di kalangan nelayan tangkap dan nelayan budi daya ikan kerapu di Anambas.

Azianto, yang akrab disapa Bang Ian, Lahir di Tebang, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, 42 tahun lalu. Ayah dari dua putri dan satu putra ini memulai kisahnya menggeluti budi daya ikan kerapu.

Pada akhir 2007, perusahaan minyak dan gas (migas) bersama tim pendamping budi daya ikan kerapu mulai memperkenalkan bagaimana membudidayakan ikan kerapu yang saat itu benihnya masih diperoleh dengan cara ditangkap dari laut dalam.

Azianto merespon secara positif kegiatan ini dan memulai program bersama 49 orang. Mereka bersama-sama mempelajari teknik budi daya sampai bagaimana berorganisasi dalam wadah kelompok budi daya ikan “Teladan”.

Walau banyak yang pesimis program ikan ini akan berdampak besar, setelah dijalankan dengan benar, budi daya ikan kerapu merupakan jawaban akan potensi sumber pendapatan keluarga yang dapat diandalkan.

Setelah memasuki tahun ke-10, kini keramba jaring apung (KJA) yang dikelola kelompok Teladan menjadi percontohan dan menjadikan KJA sebagai Balai Budi Daya Ikan (BBI) Anambas yang dikelola secara profesional oleh masyarakat. Penamaan BBI merupakan penyematan yang diperoleh dari Balai Budi Daya Laut (BBL) Batam, lembaga pemerintah yang fokus pada budi daya berbagai ikan air asin di Batam. Saat ini, kerja sama telah terjalin antara BBL Batam dan BBI Anambas dalam wujud pengiriman tenaga ahli sebagai pendamping budi daya.

Azianto sangat percaya dengan kerja keras, fokus, serta semangat pantang menyerah, dia akan terus mengembangkan sayap produksi BBI Anambas ke semua wilayah di Kabupaten Kepulauan Anambas.

BBI Anambas, yang dalam proses berkembangnya saat ini didampingi program tanggung jawab sosial Medco E&P Natuna Ltd, sejak 2003 hingga saat ini telah berhasil membudidayakan 101.929 ekor ikan kerapu dengan total transaksi lebih dari Rp 2.6 milliar. Sebaran beni ikan itu berhasil menjangkau 178 nelayan. Berbagai jenis benih ikan kerapu disiapkan di BBI, Seperti kerapu macan, kerapu cantang, kerapu cantik, kerapu bebek, kerapu batik, juga kerapu kertang.

Sejak tahun lalu, untuk merespon tingginya kebutuhan pasar benih ikan, dengan bantuan Medco E&P Natuna Ltd. Azianto dan tim BBI Anambas fokus mengembangkan balai benih darat yang akan berfungsi sebagai pemijahan telur ikan kerapu. Pengembangan balai benih darat ini diharapkan dapat menurunkan harga benih yang saat ini Rp 2500 per sentimeter menjadi Rp 1500 per sentimeter.

Penurunan harga benih ini akan berdampak pada peningkatan daya beli nelayan terhadap benih serta meningkatkan kembali semangat para nelayan untuk terus mengembangkan budi daya ikan kerapu. Dari sisi pendidikan, Keberhasilan pengembangan balai benih dapat memberikan kesempatan bagi para siswa SMK Perikanan Anambas untuk kerja praktek atau magang tanpa harus  ke luar Kabupaten Kepulauan Anambas.

Melihat potensi pasar yang sangat menjanjikan, tim BBI Anambas memiliki mimpi mengusai pasar benih ikan kerapu. “BBI Anambas berharap di tahun 2025 dapat menguasai pasar benih ikan kerapu di wilayah Indonesia bagian barat, ” ucap Azianto.

Mudah-mudahan mimpi ini akan berhasil diwujudkan demi peningkatan taraf hidup nelayan di wilayah Anambas.

Pewarta: Kadeni

Editor: Ringgo