oleh

Kodim 0315/Bintan Berhasil Gagalkan 27 Orang TKI Ilegal

Konferensi Pers: Dandim 0315/Bintan, Letnan Kolonel Inf Ari Suseno didampingi Pasi Intel, Kapten Inf Budi Hartono beserta Danramil 02 Bintan Timur, Kapten Inf T.Telaumbanua. (Foto: Ringgo)

Seputarkepri.co.id, TANJUNGPINANG – Jaringan sindikat TKI digagalkan Kodim 0315/Bintan yang rencananya akan diberangkatkan ke Malaysia, Ju’mat (2/3/2018) malam.

Dandim 0315/Bintan, Letnal Kolonel Inf Ari Suseno menerangkan ada Sebanyak 27 orang diamankan yang rencananya mau diberangkatkan untuk bekerja ke Malaysia,” terangnya saat Konferensi Pers, Sabtu (3/3/2018) di Makodim 0315/Bintan.

“Dalam penangkapan, langsung dipimpin Pasi Intel Kodim 0315/Bintan, Kapten Inf Budi Hartono didampingi Danramil 02/Bintan Timur, Kapten Inf T.Telaumbanua.

Dikatakannya, Data yang kami dapat calon TKI ini berasal dari Aceh, Lombok, Madura, Flores dan Jawa Barat. Tercatat 23 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Untuk umur yang paling muda 17 tahun yang bernama sunardi ayun asal Lombok-NTB dan yang paling tua umur 45 tahun yang Sinepah dari Lombok-NTB.

Dari data calon TKI ini sudah yang kedua kali ini mereka diberangkatkan untuk dipekerjakan di Malaysia sebagai pekerja sawit dan pekerja deres karet.

Saat ditangkap di wilayah koramil 02 BintanTimur  dipelabuhan tikus, antara Desa Malang Rapat dengan Desa Teluk Bakau Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan yang sebelumnya pelabuhan ini pelantar yang digunakan pelabuhan tambang ,” tuturnya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan untuk tindakan selanjutnya akan melaksanakan penyerahan kepada BP3TKI Tanjungpinang, berketepatan hari libur jadi akan kita inapkan dulu di Makodim ini, nanti hari senin (5/3/2018) akan kita serahakan semuanya.

Menurutnya, agen agen TKI ini bernama Amir tapi masih banyak agen lagi di Tanjungpinang, banyak mungkin untuk pengurusnya,” pungkasnya.

Untuk titik yang perlu diwaspadai daerah berakit, pulau pulau kecil yang ada diluar sesuai konsep yang dibuat Danrem 033/WP untuk mematok yang belum diketahui pemiliknya.

Dirinya menghimbau untuk titik yang perlu diwaspadai mulai dari Pelabuhan Dompak, malang rapat dan akses akses bekas tambang karena kapal itu bisa masuk melalui pelabuhan tersebut,” tutupnya.

Editor: Ringgo

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed