SEPUTARKEPRI.CO.ID,TANJUNGPINANG – Arnold Tambunan (60) warga suku Batak yang juga purnawirawan TNI AL hingga hari ini sudah terhitung 16 hari menghilang dari rumahnya, tak kunjung ditemukan. Dalam hal ini Paguyuban Rumpun Batak Bersatu (RBB) Tanjungpinang merasa resah dan belum ada kepastian, apa masih hidup atau telah meninggal dunia.
Hal ini disampaikan Sanggam Marihot Simamora selaku Pimpinan tertinggi dari Suku Batak Tanjungpinang, Kami dari Paguyuban Rumpun Batak Bersatu (RBB) terkait kejadian ini merasa resah,” terang Sanggam saat acara Silaturahmi bersama Pengurus RBB di Morning Bakery Jalan Dompak, Minggu (2/9) sore.
Sanggam berharap kepada pihak Kepolisian dapat segera menemukan warga suku Batak tersebut, dan semoga titik terang sesegera mungkin dalam pengungkapan misteri hilangnya Arnold Tambunan sejak hari Sabtu tanggal 18 agustus 2018 yang lalu dan sepeda motornya ditinggal di Km 8 atas Tanjungpinang. Kami dari Pengurus RBB dalam hal ini mewakili warga Batak se-Tanjungpinang, memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Polres Tanjungpinang untuk menuntaskan kasus hilangnya warga kami,” pungkasnya.
Sebagai bentuk dukungan kepada Pihak Kepolisian, Kami Pengurus RBB dan seluruh warga Batak Tanjungpinang dari lima puak siap untuk membantu, kapan saja diperlukan guna penuntasan kasus ini. Dan Kami siap membantu instansi lainnya yang ikut andil dalam pencarian warga suku batak ini, yang penting keberadaannya segera diketahui,” bebernya.
Ia juga mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, Pengurus RBB akan melakukan silaturahmi dengan Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi. Silaturahmi ini disejalankan dengan Audensi untuk menyampaikan dukungan kepada Polres Tanjungpinang terkait misteri hilangnya Arnold Tambunan. Kita juga ingin tau perkembangan penanganan kasus ini dari Pak Kapolres sendiri,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia juga menerangkan, sejauh ini RBB dan seluruh warga Batak Kota Tanjungpinang, juga telah melakukan pencarian ke sejumlah tempat bahkan melakukan penyisiran ke berbagai daerah seperti sei pulai, dompak laut, kijang, kawal, km 52, ekang anculai, panaga, simpang lagoi hingga ke Tanjung Uban. RBB juga membentuk tim pengerahan untuk melakukan pencarian, bahkan dari komunitas lainnya khususnya orang Batak,” tambahnya.
Dari pencarian yang dilakukan, menurut Sanggam, belum membuahkan hasil sebagaimana diharapkan keluarga korban dan Suku Batak,” tutupnya.
Laporan: Herman Samiran
Editor: 7ringgo