oleh

Ketua PKK Kota Tanjungpinang Kampanyekan Anti Stunting bagi Anak

Ketua PKK Kota Tanjungpinang, Juariah Syahrul mengkampanyekan anti stunting bagi anak (f-humas)

Tanjungpinang-Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Stunting menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak sehingga berpengaruh terhadap kesehatan dan produktifitas mereka sesudah dewasa. Hal ini disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Tanjungpinang, Juariah Syahrul di TK Pelita KM. 7, Rabu (12/12) kemarin dalam acara Kampanye Anti Stunting.

Acara ini ditaja oleh Gugus Jambu Kecamatan Tanjungpinang Timur yang diikuti oleh 11 lembaga pendidikan anak usia dini dengan jumlah peserta 250 orang.

Dalam sambutannya, Ketua PKK Kota Tanjungpinang, Juariah mengatakan stunting merupakan isu internasional yang sudah menjadi bagian penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang dapat terjadi pada anak dari golongan manapun. “Stunting tidak hanya terjadi pada keluarga miskin. Stunting jiga terjadi pada anak keluarga kaya, di kota maupun di desa. Ini sudah menjadi isu internasional dan perlu dikampanyekan agar masyarakat luas dapat mengetahui ciri-ciri dan mengatasinya,” kata Juariah yang juga sebagai Bunda PAUD Kota Tanjungpinang.

Juariah menuturkan, stunting ini jika tidak diatasi akan berpengaruh pada pengembangan sumber daya manusia menjadi tidak optimal. “Upaya memutus mata rantai masalah stunting pada anak ini harus dilakukan secara serius melalui pemantauan gizi dan kesehatan rutin. Tenaga kesehatan yang ada harus benar-benar terlatih dalam melihat dan memantau anak yang memiliki masalah gizi kronis dan ada gejala gagal tumbuh. Jika gagal ditangani, maka akan timbul kasus stunting yang berdampak panjang,” tuturnya.

Menurut data WHO, Juariah mengatakan sebanyak 162 juta anak balita secara global mengalami stunting. “Gagal tumbuh pada masa emas ini dapat berakibat buruk pada kehidupan berikutnya dan akan terlihat jelas pada saat anak mulai masuk usia sekolah. Karena, pada masa ini anak akan mengalami pertumbuhan yang lamban,” tambahnya.

Ia juga mengatakan agar para ibu dapat memperhatikan asupan makanan bagi anak-anaknya dan hindari makanan-makanan instan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. “Biasakan memberi makanan sehat, bergizi dan seimbang. Hindari makanan-makanan yang instan dan mengandung bahan pengawet. Mari bersama kita cegah Stunting pada anak dengan melakukan pola hidup sehat,” tutupnya.

Hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Hj. Yuniarni Pustoko Weni, SH, Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Petrus Sitohang, Perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kepulauan Riau, Rozaleni dan seluruh Bunda PAUD se-Kecamatan Tanjungpinang Timur. (Red/Humas)