Tanjungpinang (seputarkepri.co.id)-Diakhir masa jabatan Kajati Kepri, Dr Asri Agung Putra dan akan dilantik oleh Jaksa Agung RI, HM. Prasetyo sebagai Dirdik Tindak Pidana Khusus Kejagung RI hari Rabu (9/1) ini di Gedung Kejagung Jakarta. Dia masih menyempatkan waktu mengajak sejumlah wartawan untuk menyantap kopi di Morning Bakery Km 8 Tanjungpinang, Senin (7/1/2019) sore.
Kajati Kepri, Dr Asri Agung Putra menyampaikan tanpa dukungan media masyarakat tidak mengetahui kinerja Kejaksaan Tinggi Kepri dan dilain pihak juga mengetahui respon dari masyarakat, dan minta maaf kepada seluruh awak media apabila ada kekurangan selama menjabat dalam menyampaikan informasi dari pihaknya, manakala ada yang terlambat.
Dikatakannya, terus menjalin silahturahmi dengan media, beliau bangga atas dukungan dari rekan-rekan media selama 3 tahun menjabat di Kepri, yang sebelumnya menjabat Wakajati Kepri 2 Tahun lebih hingga menjabat Kajati Kepri selama 9 bulan bisa bersinergi dengan baik. Dan dirinya juga bangga Jaksa Agung RI, HM. Prasetyo bisa datang ke Tanjungpinang. Bisa berkiprah, sekecil apapun inovasi beliau lakukan.
Disinggung mengenai keluh kesahnya, Dia menceritakan pengalamannya selama bertugas di Kejaksaan Tinggi Kepri. Beliau rutin mengelilingi wilayah kerjanya, banyak yang mengesankan. Mulai dari gelombang laut yang pernah menerjang kapal yang ditumpanginginya hingga bajunya basah kuyup.
Disisi lain, Asri Agung Putra juga memberikan penyuluhan ke sejumlah anggota DPRD Kabupaten/Kota tentang perlunya mengantisipasi penyuluhan penyalahgunakan anggaran karena ini merupakan kewajiban pimpinan untuk memberikan pencerahan kepada seluruh lembaga legislatif se-Kepri. Tugas kita kan memberikan pencegahan, mungkin mereka merasa yakin dan paham sehingga kedepan bisa mengetahui efek hukumnya,” imbuhnya.
Kajati juga sangat akrab dengan media dan bawahannya. Laki-Laki yang suka senyum dan ketawa ini akan pindah ke Kejagung RI, jabatannya akan diganti oleh Edy Birton, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Laporan: Guswinda Sari
Editor: 7ringo
