Tanjungpinang-Kota Tanjungpinang kembali memperoleh piala adipura kategori kota sedang. Piala tersebut rencananya akan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kepada Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd, Senin (14/1) yang akan datang di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Dengan diperolehnya piala tersebut, terhitung sejak kepemimpinan Suryatati A Manan hingga Syahrul dan munculnya program adipura sudah ada 14 buah piala yang diterima Pemerintah Kota Tanjungpinang. Penghargaan tersebut sebagai lambang keberhasilan pemerintah daerah dalam menciptakan kota yang bersih, nyaman dan asri, pembangunan berkelanjutan, dan adanya kerjasama serta peran aktif masyarakat dan pemerintah sehingga penghargaan tersebut kembali diterima.
Menanggapi hal tersebut, Syahrul menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah atas apa yang sudah diraih, serta ucapan terima kasih kepada masyarakat Kota Tanjungpinang, Unsur FKPD, Pimpinan OPD, Keluarga Besar Pemko Tanjungpinang, dan terkhusus untuk petugas kebersihan dan seluruh pihak yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung sehingga piala Adipura diraih kembali. “Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah, kita kembali meraih piala Adipura, terimakasih kepada seluruh Kepala OPD dan semua masyarakat terkhusus para petugas kebersihan dengan semangat dan kebersamaan kita bisa meraih prestasi Adipura ini,” ungkap Syahrul.
Melalui prestasi ini, Syahrul berharap semoga apa yang sudah diperoleh tersebut bermanfaat bagi masyarakat Tanjungpinang dan sekaligus sebagai lambang salah satu Kota bersih di Indonesia. “Kita ketahui, tahapan-tahapan penilaian Adipura ini cukup berat, dengan berbagai indikator pencapaian yang butuh perjuangan untuk memperoleh nilai yang terbaik, namun atas kerja sama kita yang solid dan kompak maka tahapan tersebut dapat dilalui dan hasilnya kita peroleh seperti saat ini,” jelasnya.
Baginya, penghargaan yang diterima bukanlah semata-mata karena dirinya sebagai kepala daerah, akan tetapi merupakan kerja keras seluruh OPD, dan masyarakat, sedangkan dirinya hanya sebagai motor penggerak saja bersama Wakil Walikota dan Sekda. “Tanpa adanya OPD, camat, lurah, RT, RW saya tidak mungkin mampu menata kota secara sendiri, bagaimana teknisnya ada di mereka, untuk itu perlu ada kerjasama dan koordinasi yang baik semua pihak,” tambahnya. (* )
Pewarta: Guswinda Sari (Cr)