oleh

Irjen Pol (Purn) Dr Bibit Samad Rianto Melantik Pengurus GMPK Provinsi Kepri

Ketua Umum GMPK, Irjen Pol (Purn) Dr Bibit Samad Rianto, MM, memberikan pataka kepada pengurus DPD GMPK Provinsi Kepri

Tanjungpinang (KEPRI)-Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK), Irjen Pol. (Purn.) Dr. Bibit Samad Rianto. MM, melantik Pengurus DPD GMPK Provinsi Kepri di Aula Hotel Comforta, Bt 11 Kota Tanjungpinang, Kamis (31/1) pagi.

Pelantikan dan Pengukuhan DPD GMPK Kepri berdasarkan SK No.139/GMPK/ORG/1/2019, tentang Pembentukan, Pengukuhan dan Penetapan DPD GMPK Kepri.

Inilah 6 (Enam) Nama  Pengurus DPD yang dilantik yakni:

Ketua DPD GMPK Provinsi Kepri: Rosyidi, SE

Sekretaris: Zulfaimi

Bendahara: Afrizal

Biro OKK: Candang

Biro Humas: Sholikin

Bidang Pendidikan anti Korupsi: Samsir Karim

Bidang Solusi dan Konsultasi: Iskandar Syah

Dewan Pembina yakni Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul. S.Pd, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma.

Ketua Umum DPP GMPK, Irjen Pol. (Purn.) Dr. Bibit Samad Rianto, M.M, menyampaikan GMPK ini lahir karena rasa kegundahan masyarakat terhadap penyalahgunaan dana negara yang digunakan oleh Para Pejabat Negara. Pengurus GMPK yang sudah di lantik, sebagai anggota tidak boleh menyalahgunakan dan melanggar peraturan keorganisasian.

Dia berpesan, jika ada masyarakat yang mengetahui adanya Anggota GMPK yang menyalahgunakan GMPK, silahkan masyarakat melaporkan ke DPP GMPK, baik melalui surat atau melalui website GMPK,” pesan Bibit Samad Rianto.

Profil singkat Irjen Pol. (Purn.) Dr. Bibit Samad Rianto. MM

Siapa Pejabat di Negeri ini yang tidak mengenal Irjen Pol. (Purn.) Dr. Bibit Samad Rianto, MM. ?. Irjen Pol. (Purn.) Dr. Bibit Samad Rianto, MM., Lahir pada Tanggal 3 November 1945 di Kediri – Jawa Timur.

Perjalanan hidup mantan Wakil Ketua Komisi Pembrantas Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto ini cukup berliku, berawal dari keluarga yang kurang mampu, Bibit akhirnya menjadi seorang Jenderal  di Kepolisian Republik Indonesia, hingga menjadi pimpinan KPK.

Dalam menempuh Pendidikan, Pada Tahun 1965 di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, tapi tidak lulus. Lalu Tahun 1970 masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dengan masuk matra Kepolisian (sebelum pemecahan sistem pendidikan TNI&Polri). Pada Tahun 1977 mengikuti Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (Program Studi S1).

Editor: Partogi