oleh

Komandan Puspenerbal Ajak Generasi Milenial Melawan Narkoba

Laksamana Pertama TNI Edwin,  S.H. M.Han.

Seputarkepri.co.id-Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Edwin,  S.H. M.Han, putra kelahiran ranah minang selaku Ketua Kamabisaka Pramuka Jawa Timur, memimpin langsung acara perkemahan gerakan pramuka se-Jawa Timur yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 September 2019 yang lalu di Bumi Perkemahan Pulungan, Lanudal Juanda, Provinsi Jawa Timur.

Laksamana Edwin menyadari bahwa  penyalahgunaan Narkoba di negara tercinta Indonesia ini merupakan problematis bagi bangsa dalam upaya mempercepat pembangunan nasional. Peredaran Narkoba semakin marak dan mengancam kehidupan para generasi muda sebagai generasi milenial harapan dimasa mendatang.

Dia meyakini gerakan Pramuka dapat dijadikan salah satu solusi dalam mewadahi keinginan dan kekuatan untuk mencegah generasi muda terlibat dalam penyalahgunaan narkoba ini, karena di dalam gerakan Pramuka memiliki banyak terkandung nilai-nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia yang jauh dari pengaruh western culture secara global berimbas diadopsi oleh kalangan muda kita.

“Gerakan pramuka yang menekankan pendidikan dan pembentukan karakter berperan sangat penting dalam menyikapi berbagai permasalahan yang kita hadapi selain dari penyalahgunaan narkoba,  masih adanya tawuran, masih banyaknya sikap intoleransi hingga penggunaan media sosial yang dipenuhi ujaran kebencian, kabar bohong dan pornografi yang harus ditanggulangi bersama-sama. termasuk dalam membentuk generasi muda Indonesia yang rela menolong,  tabah, cinta tanah air, berani, dan siap mempertahankan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945″. ungkap Edwin.

Budaya Saka Bahari merupakan budaya bangsa Indonesia yang diaplikasikan pada falsafah Pancasila, karena didalam falsafah Pancasila tersebut terkandung nilai luhur bangsa Indonesia yang religius dan memiliki sikap kesetiakawanan, kekeluargaan dan persaudaraan serta menjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan yang dapat menjadi landasan untuk pembangunan bangsa khususnya pembangunan karakter generasi muda yang berjiwa bahari. Peran positif Saka Bahari dapat menjadi salah satu upaya mencegah generasi muda untuk tidak menyalahgunakan Narkoba dalam kehidupan sehari-hari.

Ketergantungan atas narkoba akan menjadikan angkatan kerja produktif menjadi tidak produktif yang berdampak pada Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia tidak berkualitas dan tidak siap memasuki persaingan Global.

Oleh karena itu perlu diadakan kampanye pencegahan lebih intensif dengan  tujuan untuk membangun karakter bangsa pada generasi muda agar menjauhi penyalahgunaan Narkoba. Harus ada kampanye terus menerus dan berkesinambungan dengan tone positif kepada generasi muda sejak sekarang.  Generasi muda membutuhkan pendampingan, keteladanan, komitmen dan membutuhkan rambu yang jelas untuk bisa bebas dari ancaman penyalahgunan narkoba,” terangnya.

Dengan memanfaatkan momen ini Laksamana Edwin untuk kedua kalinya mendatangkan nara sumber seorang pakar dalam bidang rehabilitasi korban ketergantungan Narkoba yaitu dr. Aisyah Dahlan sebagai ketua AIRI (Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia).

Dalam pencerahannya, dr. Aisyah Dahlan selaku nara sumber menyampaikan seminar Narkoba dengan theaterikal langsung dari mantan pengguna Narkoba yang telah mengikuti program Rehabilitasi di AIRI Jawa Barat, mereka menampilkan adegan-adegan  rekonstruksi dari penggunaan Narkoba sampai dengan efek yang mengenaskan pada pengguna Narkoba, dengan harapan para peserta yang terdiri dari seluruh perwakilan gerakan Pramuka di Jawa Timur berjumlah kurang lebih 800 orang akan menyaksikan, apa yang dialami para pengguna narkoba sampai dengan kematian.

Menurut Ibu Aisya kegiatan pertunjukan ini sudah dapat ijin dari para mantan pengguna tersebut dan ini penting untuk evaluasi bagi para peserta penyuluhan yang notabenenya mereka adalah generasi muda Bangsa yang bebas dari Narkoba.

Keprihatinan Laksamana Edwin terhadap dampak bonus Demografi yang seharusnya menjadi sebuah anugerah, bukanlah menjadi beban demografi bagi bangsa Indonesia. Apalah artinya Bonus demografi apabila generasi milenialnya sudah terserang penyalahgunaan Narkoba,” ungkap dr Aisyah Dahlan.

Sumber: Puspenerbal
Editor: 7ringgo