oleh

Berawal Dari Kegigihan dan Pantang Menyerah, Inilah Sosok Nabila Aulia Sang Juara 1 Sedao Cup di Yogyakarta

Anambas, seputarkepri.co.id-Nabila Aulia Putri Ganessa (19) wanita cantik asal Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau ini meraih juara pertama nasional ajang baca puisi dalam Festival Lomba Baca Puisi Sedao Cup yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Riau Rokan Hilir Pada 16 November 2019 di Yogyakarta.

Nabila Aulia Putri Ganessa (19) adalah kelahiran Anambas,Tarempa pada Tanggal 12 Juni 2000 silam. Beliau seorang anak dari pasangan Fahrizal (48) dan Ibu Eliya Zana (42).

Dengan  Karya Puisi Ibrahim Sattah yang dilantunkan lewat suara merdu dengan lemah gemulai hingga menjadi sorotan bagi pengunjung saat festival berlansung.

Alhamdulillah, saya sudah mengawali lomba puisi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama sekitar tahun 2013/2014 silam, itu semua berawal dari guru bahasa Indonesia kami  sewaktu itu yang meminta untuk membuat sebuah puisi. Saat itu belum terlalu paham untuk berpuisi, sehingga meminta bantuan kepada bapak yang memang puisi ciptaan beliau juga bagus. Ternyata tak hanya berhenti disitu, juga diminta untuk membacakan puisi tersebut,” tutur Nabila kepada awak media ini, Senin (18/11).

Dengan kesiapan yang apa adanya, saya membacakan puisi tersebut. Ternyata itu seleksi FLS2N. Nah berlanjutlah ketahap-tahap berikutnya”, ujarnya.

Saya di perlihatkan bagaimana membacakan puisi yang baik dan benar. Sehingga sampai pada tahap Provinsi di Tanjung Pinang. Saya mengikuti lomba yang ternyata memang hanya cipta puisi. Tapi karena belum ada takdir disana, saya tidak mendapatkan juara.

Diungkapkannya, senang menulis puisi. Sudah lumayan lama jaraknya, saya sudah SMA kala itu. Saya diminta kembali untuk membawakan puisi kontemporer untuk mewakili nama SMA Negeri 1 Siantan. Karena saya belum tahu apa itu puisi kontemporer, jadi saya mempelajari lebih dalam lagi. Lumayan banyak pelajaran dari apa yang saya lihat di YouTube. Tapi saya juga berpikir bagaimana caranya agar bisa tampil beda dan memiliki ciri khas tersendiri, namun dengan tampilan yang bagus, alhamdulillah mungkin memang sudah takdir saya mendapatkan juara ke 2 (Dua) kala itu.

Sudah lama saya tidak menulis puisi. Sekarang saya lagi kuliah mungkin karena suasananya sangat tenang, saya terkadang suka membuka QnA di Instagram untuk membuat puisi. Banyak juga yang meminta saya untuk membuatkan sebuah puisi. Sampai saya berkolaborasi dengan teman saya untuk membuat channel YouTube untuk diisikan musikalisasi puisi oleh saya sendiri.

Untuk perlombaan kemarin, saya di beritahu teman saya untuk mengikuti lomba puisi ini. Karena saya tak pernah memandang apapun lomba tersebut akhirnya saya ingin mencoba lagi berpuisi saat saya kuliah sekarang.

Alhamdulillah pada perlombaan kali ini atas ridho dari orang tua saya mendapatkan Juara 1 Nasional. Karena bagi saya ridho orang tua adalah sangat penting setiap langah kaki saya melangkah kedepannya saya ingin lebih giat menuliskan puisi,” ucap Nabila.

“Nabila berpesan kepada seluruh generasi muda, jangan pernah malu atas  kemampuan akademik mu yang terbatas. Karena kamu tidak tahu, ada berapa berlian yang tertanam pada dirimu, dan seberapa besar berlian tersebut untuk lebih berkilau.

Artinya jangan pernah malu karena nilai disekolah lebih rendah dari teman-temanmu. Karena ada kelebihan dari dalam dirimu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Karena keberhasilan tak mesti harus nilai di kelas, ketika kamu mampu membuat orang-orang disekelilingmu bahagia menurut saya itu sudah lebih dari cukup,” tutupnya.

Editor: Kadeni Razak