Batam (KEPRI)-Duet Isdianto-Suryani pada Pilkada Kepri 2020 semakin mengemuka pasca keduanya terlihat kompak melakukan kegiatan bersama di ruang publik. Duet ini dikabarkan fix akan diusung oleh koalisi Partai Hanura dan PKS. Saat yang sama menurut kabar dari pihak internal, Isdianto juga akan diusung Partai Demokrat dan PAN. Dengan demikian pasangan ini bakal berhadapan langsung dengan duet Soerya-Iman yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra, PKB, dan PDIP sementara duet Ansar Ahmad-Marlin yang diusung oleh Partai Golkar dan NasDem.
Berdasarkan pantauan awak media, duet Isdianto-Suryani sudah pada tahap final dan dalam waktu dekat bakal segera deklarasi.
Seperti dilansir dari media online Batamclick.com, Ketua DPD Partai Hanura Kepri Bakti Lubis mengatakan, pihaknya telah bulat mendukung Isdianto pada Pilkada Kepri Desember mendatang.
“Hanura Kepri sudah menentukan pilihan ke Pak Isdianto,” ujarnya.
Terkait koalisi partai, Bakti mengaku telah melakukan komunikasi intensif dengan Partai PKS Kepri yang akan menyandingkan Suryani, Anggota DPRD Kepri Fraksi PKS dengan Isdianto. Alasannya, kedua figur ini merupakan tokoh yang berpengalaman dan memiliki basis kekuatan dukungan ynag kuat di masyarakat.
“Kami sudah survei selama 4 bulan berturut-turut, hasilnya Alhamdulillah sangat bagus,” jelasnya.
Isdianto-Suryani tertinggi, ini yang membuat kami yakin mengusung kedua tokoh ini,” lanjutnya.
Dengan mengerucutnya koalisi dan figur yang diusung, Pemerhati Pilkada Kepri Muhammad Ridwan memprediksi Pilkada Kepri akan diikuti tiga sampai empat pasangan calon yaitu Soerya Respationo – Iman Sutiawan yang akan diusung PDIP, Gerindra dan PKB, lalu Ansar Ahmad – Marlin Agustina yang akan diusung Golkar dan Nasdem serta Isdianto – Suryani yang kemungkinan diusung Hanura, PKS, Demokrat dan PAN.
Terkait tokoh gaek Ismeth Abdullah yang dikabarkan akan maju melalui jalur perseorangan, jika lolos kemungkinan Pilkada Kepri diikuti empat pasangan calon, hanya saja cawi-cawi pendukungnya di sosmed yang ikut memasangkan tokoh itu dengan nama-nama yang akhirnya mengerucut ke tiga pasangan calon, memungkinkannya kandas di tengah jalan.
“Kalau memakai jalur partai, Ismet sudah ketinggalan kereta. Sekarang ini era politiknya beda, orang yang daftar dan melamar ke partai, bukan sebaliknya ingin didatangi dan dilamar partai,” demikian ujarnya dalam rilis yang dikirimkan ke media ini, Rabu (15/7).
Meski demikian Muhammad Ridwan menyampaikan kecenderungan akan diikuti tiga pasangan calon jauh lebih besar. Itu karena tidak mudahnya mengumpulkan dukungan perseorangan ditengah situasi pandemi corona seperti sekarang ini.
Ia juga menduga persaingan di Kepri jauh akan lebih mengarah pada uji kompetensi, pengalaman dan konsentrasi program masing-masing paslon. Jika situasinya normal, ketiga paslon punya kans beradu visi misi dengan leluasa. Namun jika situasi wabah pandemi makin mengancam dan kondisi ekonomi menuju resesi, maka petahana jauh lebih diuntungkan.
“Saya kira Isdianto harus sama-sama patut diawasi agar tidak menggunakan kekuasaannya sebagai incumbent untuk memenangkan kontestasi. Demikian juga Marlin Agustina, harus sama-sama kita awasi agar tidak menggunakan kekuasaan suaminya sebagai Walikota Batam untuk memenangkan dirinya di Pilgub Kepri dan suaminaya di Pilwako Batam”, ungkapnya.
Sementara itu informasi peta kekuatan masing-masing pasangan calon dipenuhi dengan klaim masing-masing. Semua mengaku paling kuat dan akan menang. Namun data paling update yang beredar di masyarakat, menyebutkan pasangan Isdianto-Suryani memiliki elektabilitas tertinggi. Lembaga Studi Pemilu dan Politik (LSPP) menyebutkan survei terbaru mereka, periode tanggal 9 sampai 13 Juli 2020, posisi tertinggi diraih pejabat petahana yakni Plt. Gubernur Isdianto dengan Suryani meraih dukungan sebesar 23,87 persen. Sementara kompetitornya, Ansar Ahmad-Marlin Agustina berada di posisi kedua, mendapatkan dukungan sebesar 18,77 persen. Lalu pasangan Soerya-Iman berada di posisi terkahir dengan dukungan hanya sebesar 11,33 persen.
LSPP menyampaikan kepada publik yang belum memutuskan masih cukup besar yakni sebesar 39,52 persen. Adapun yang sudah memutuskan namun menyatakan rahasia, tercatat sebesar 6,51 persen. Dengan demikian peluang menang di Pilkada Kepri masih terbuka bagi semua pasangan.
Pewarta: Cr1
Editor: Baringin