Kute Siantan, Anambas (KEPRI)-Dalam Rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun Sumpah Pemuda Ke-92, Pemerintah Kecamatan Kute Siantan Bersama Koramil 07 Palmatak, DanLanudal Matak, Polsek Palmatak, Satpol PP, BPTD IV Provinsi Riau Kepri Satpel Matak, Pemuda Pancasila (PP) dan Pemuda Peduli Kampong Kute Siantan menggelar pengibaran bendera merah putih di Pulau terluar NKRI Tokong Belayar yang terletak di Desa Batu Ampar Kecamatan Kute Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas pada Rabu (28/10) pagi.
Pantauan awak media www.seputarkepri.co.id, sebelum berangkat menuju pulau Tokong Belayar tim pengibaran bendera merah putih yang dipimpin oleh Sekcam Kute Siantan Ahkmad Rais Nurdis, SE mewakili Camat Kute Siantan Raja Almizan terlebih dahulu melakukan apel serta berdoa bersama di pelabuhan Desa Payalaman.
Dengan menempuh satu jam perjalanan mengunakan pompong setibanya di Pulau terluar NKRI Tokong Belayar pompong tidak bisa merapat di karenakan gelombang tinggi serta arus deras sehingga tim mengutuskan perwakilan untuk naik mengunakan rakit seadanya bahkan berenang di tengah derasnya arus dan gelombang.
Usai pengibaran bendera dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya penuh hikmat dan hormat serta di akhiri doa, Ahkmad Rais Nurdin, SE (Sekcam Kute Siantan) kepada awak media ini mengatakan, kita tetap semangat walaupun penuh dengan dramatis untuk naik ke atas pulau akibat arus kencang dan tingginya gelombang namun alhamdulillah bendera sang merah putih tetap kita berkibar di pulau terluar NKRI walau hanya bisa mengutus beberapaperwakilan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, alasan dilaksanakan upacara di pulau terluar, untuk mengajak semua elemen masyarakat ikut mengamankan pulau terluar yang ada di Indonesia dan khususnya Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Pengibaran bendera di pulau terluar bersama TNI/Polri dan unsur lainnya kita sungguh berpartisipasi sebagai bukti bahwa Kepulauan Anambas merupakan wilayah dari NKRI,”sebutnya.
Penyusuran awak media www.seputarkepri.co.id dari bebeberapa masyarakat nelayan sekitar diketahui pulau terluar NKRI Tokong Belayar ini memang sulit untuk meraih ke daratan apabila arus deras dan gelombang tinggi,”ucap salah satu sumber yang enggan namanya di sebutkan.
Ia menceritakan Pulau Tokong Belayar sudah lama sekali tidak ada tanda lampu apabila malam, memang dulu sudah ada tanda lampu suar terpasang namun diduga di jarah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan sekarang hanya tower dan bangunan saja yang tada itupun terbengkalai,” keluhnya.
Editor: Kadeni