Anambas (KEPRI)-Pemda Kepulauan Anambas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Badan Meteologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Tarempa mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan gelombang tinggi, dan cuaca ekstrem di perairan kabupaten kepulauan Anambas.
Poin imbauan BPBD Anambas dengan surat Nomor. 04/BPBD–SH.680/XII/2020 tertanggal 31 Desember 2020 hingga 02 Januari 2021 kepada segenap penguna/pengelola transportasi laut, angkutan umum/ penumpang, dan barang, serta masyarakat nelayan sebagai berikut,
Meningkatkan kewaspadaan, berhati hati dalam pelaksanaan aktifitas laut.
Melengkapi peralatan keselamatan laut life jacket, pelampung, dan mengaktifkan rasio/alat komunikasi saat melaksanakan aktivitas melaut.
Selalu monitor kondisi/perubahan informasi cuaca kepada pihak kredibel dan berwenang sebelum melaksanakan aktivitas pelayaran.
Tidak memaksakan untuk melaksanakan pelayaran dan aktivitas laut yang tidak memungkinkan.
Segera menghubungi pihak berwenang melaui akses komunikasi laut yang tersedia jika terjadi/melihat/mengatahui bersifat darurat dan perlu penanganan/penyelamatan segera pada pelaksanaan pelayanan/aktivitas laut.
Terakhir dalam masa penganan pandemi covid-19 di Kabupaten Kepulauan Anambas dihimbau kepada semua pihak untuk tetap dapat mematuhi protokol kesehatan covid–19 secara disiplin tantang 4M,” terang Islam Malik selaku Kepala BPBD Anambas.
Saat terpisah Sirajul Munir, S. Mat selaku Kepala Badan Meteologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Tarempa saat dikonfirmasi oleh awak media SEPUTARKEPRI.CO. ID via selulernya Sabtu (02/01) membenarkan bahwa untuk kondisi cuaca baik angin, hujan dan gelombang saat ini sesuai prediksi perkiraan BMKG ada potensi gangguan secara global, akan terjadi La-nina puncaknya di bulan Desember dan Januari, dan itu sebagaian sudah kita alami seperti hujan panjang mengakibatkan banjir bandang pada 20 Desember 2020 lalu di tarempa alhamdulillah walaupun tidak ada korban hanya kerugian materil atau finensial saja itu sudah kita lewati,” sebut Siraju Munir.
“Kecepatan angin memang kepulauan Anambas salah satu daerah rawan angin kencang hal ini karena diliputi lautan yang luas pergantian pola artinya ada potensi terjadi pola tekanan angin mencapai tiga milibar sangat mendorong arus angin yang cepat menuju kedaerah rendah, bisa mencapai 50 hingga 60 kilometer/jam. Dan pada awal tanggal 01 Januari 2021 tekanan angin mencapai 28 knot sekitar 54 kilometer/jam terjadi di jam 22. 00 wib sampai pukul 01. 00 wib dini hari.
Lebih lanjut beliau menjelaskan tiga hari kedepan kemungkinan hujan besar itu masih akan terjadi serta tingginya gelombang perkiraan mencapai kurang lebih 6 meter itu sudah sangat tinggi dari biasanya hanya 2.5 meter saja.
Kita terus memantau dan berkoordinasi bersama BPBD setiap tiga hari sekali tentang keadaan kondisi iklim di anambas, jika ada hal hal tentang cuaca buruk dan lain sebagainya akan kita informasikan kembali, ” tutupnya.
Editor: Kadeni