oleh

Keluhan Penambang Speedboat di Pulau Terluar NKRI

Anambas (KEPRI)-Speedboat salah satu transportasi relatip, praktis dan cepat untuk berpergian jalur air dari satu pulau ke pulau lainya, namun hujan dan angin kencang serta gelombang tinggi menjadi hambatan besar bagi pemiliknya.

Hal ini juga berdampak pada penyedia transportasi antar pulau tersebut, seperti di Pelabuhan Sri Siantan Kota Tarempa yang biasa padat oleh hikuk pikuk dan aktivitas kini terlihat sepi dan lengang dari penumpang.

Midi (52) salah satu pemilik Speedboat dari Desa Matak, mengatakan, biasa saat cuaca cerah pendapatan Rp200 hingga Rp300 ribu per harinya di luar operasional minyak dan lain sebagainya.

“Memang dalam sepekan ini penghasilan kita menurun drastis bahkan kadang kadang tidak dapat sama sekali, jika ada paling banyak dalam sehari satu trip saja Matak-Tarempa (PP) tergantung dari penumpangnya apalagi saat ini ada imbauan dari BPBD dan BMKG kepada masyarakat agar tidak berpergian saat musim angin kencang, pasti masyarakat hanya berdiam diri di rumah,” ucap Midi melalui hasil wawancara awak media SEPUTARKEPRI.CO.ID, Minggu (10/1/2021) pagi.

Ini terjadi akibat angin kencang dan gelombang tinggi, hal seperti ini sering terjadi setiap akhir tahun atau awal tahun, ” sebutnya.

Sampai saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Tarempa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas telah merilis dan memprediksi kondisi cuaca akan turun hujan ringan dan sedang serta gelombang tinggi dengan kategori sangat tinggi yang ekstrim mencapai 6 hingga 9 meter juga kecepatan angin di atas 30 Knot, itu terjadi pada 10 Januari dan 11 Januari 2021 di seluruh wilayah Perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

Penulis:
Raja johadir
Mahasiswa Stisipol Raja Haji Tanjungpinang