Pernyataan Pers Tahunan Menteri (PPTM) Kementerian Luar Negeri (KEMENLU) tahun 2021 telah mendapatkan tugas khusus dari Presiden RI bahwa dalam 5 tahun kedepan, diplomasi ekonomi akan betul-betul diperkuat penugasan penugasan konkrit akan diberikan kepada para Kepala Perwakilan
Indonesia memiliki aset yang besar untuk mengembangkan ekonomi yang berkualitas dan sustainable. Pasar dan penduduk produktif Indonesia yang besar akan menjadi daya tawar tersendiri dan akan terus dikapitalisasi dalam mengembangkan kerja sama ekonomi dengan Negara lain yang saling menguntungkan.
Pada tahun ini dan tahun tahun berikutnya, sejumlah perundingan kerja sama ekonomi akan menjadi prioritas utama Negara.
Kemenlu juga harus terus mendorong dan mengawal kebijakan Outbound Investment Indonesia di luar negeri untuk perluasan pasar produk Indonesia, maupun meningkatkan daya saing industry Indonesia di tingkat global.
Program Diplomasi Pemulihan Ekonomi ini harus lebih difokuskan untuk menarik investasi yang berkualitas dalam mendukung prioritas pembangunan Indonesia yang sustainable, pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, penguatan industry hilir, dan pembangunan pulau pulau terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) termasuk Kabupaten Natuna dan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau.
Indonesia juga menyadari dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas saat ini menghadapi tantangan Proteksionisme, nasionalisme sempit, dan populisme.
Indonesia menilai tren negative tersebut harus di transformasikan menjadi energy positif. rivalitas penting untuk diubah menjadi kerja sama dan trust deficit harus diganti menjadi strategic trust.
Ditengah semakin meningkatkan sikap proteksionisme, Indonesia akan membangun koalisi untuk terus mendorong saling berkolaborasi.
Kolaborasi akan menciptakan peluang, menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru dan dapat menemukan solusi bagi tantangan global.
Oleh:
Raja Johadir
Mahasiswa Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau