oleh

Pekerja Migran Indonesia Tidak Perlu Khawatir Ikuti Karantina

Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu Danrem 033/WP.

Tanjungpinang (KEPRI)-Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu selaku Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Penanganan pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui pintu perlintasan Provinsi Kepulauan Riau meminta kepada semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari luar negeri untuk tidak khawatir dalam mengikuti aturan karantina yang dibuat oleh pemerintah.

“Orang nomor satu di KOREM 033/WP mengatakan, Bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang ke Indonesia diharapkan mengikuti prosedur (karantina), PMI tersebut tidak perlu merasa cemas ataupun khawatir dalam mengikuti kebijakan tersebut karena pemerintah sudah menyiapkan fasilitas untuk karantina bahkan menambah titik-titik lokasi untuk menjalani masa karantina itu, ” tutur Brigjen Jimmy kepada awak media.

Update dari data Satuan Tugas Khusus PMI (21/1/2022) kemarin di wilayah Provinsi Kepulauan Riau kata Kapenrem 033/WP Mayor Inf Reza, total sebanyak 1.071 orang PMI yang saat ini menjalani karantina baik dari fasilitas pemerintah maupun karantina mandiri.

Dari data tersebut dimana Rusun Pemkot Batam Tanjunguncang sebanyak 261 orang, di Rusun BP Batam Tanjunguncang sebanyak 71 orang dan di Rusun Pemkot Putra Jaya Nihil, dan Asrama Haji 396 Orang.

Sedangkan yang melaksanakan karantina mandiri (Hotel yang telah di tetapkan) sebanyak 270 Orang dan Shelter P4TKI Batam Kota sebanyak 29 Orang.

Kita ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) pulau galang dimana saat ini 44 Orang di rawat dimana mereka terkonfirmasi positif Covid-19, di banding data sebelumnya pasien di rumah sakit mengalami penuruanan.

“Kami Satgas akan tetap merawat dan tetap melakukan pelayanan terhadap mereka yang sakit. Yang penting adalah bagaimana varian baru dari virus tersebut, tidak bertransmisi dan kita berhasil mengunci dan menjaganya di pintu kedatangan,” kata Reza.

Ketua Satgassus Brigjen TNI Jimmy akan terus berupaya mencegah penularan Covid-19 pada masyarakat dengan lebih menggencarkan tes baik melalui whole genome sequencing (WGS) maupun S-gene target failure (SGTF) untuk melakukan skrining.

Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi di setiap pintu masuk kedatangan pelabuhan.

Oleh sebab itu, dia meminta kepada semua pihak yang menjadi pelaku perjalanan untuk tetap menaati peraturan yang diberlakukan, sekaligus menjalankan protokol kesehatan dengan lebih disiplin lagi.

“Ini tugas kita bersama. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan himbauan kepada pelaku perjalanan untuk tetap mengikuti prosedur ini,” tegas Reza. (Penrem033/WP)