Lingga (KEPRI)-Salah satu pengusaha pemuda kebanggaan Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang bernama Kamaruddin.
Saat ini sedang menjalankan profesi sebagai pengusaha muda di bidang budidaya tripang sekaligus sebagai Ketua Pokmaswas Nelayan Pesisir di Kabupaten Lingga.
Wawancara dengan awak media ini, Jumat (4/8/2023) Kamaruddin menerangkan, bagaimana putra daerah ini merintis usaha bidang kelautan terutama budidaya tripang, bahwa untuk pembesaran tripang agar siap dipanen dengan kualitas terbaik harus melalui tahapan yang tidak mudah terutama posisi keramba harus selalu dipantau agar dalam keadaan baik serta kondisi air laut yang harus dijaga kebersihannya,” paparnya.
Sebagai putra daerah, Kamarudin selalu memberikan motivasi kepada masyarakat terutama para pemuda untuk tidak berpangku tangan. Kita harus memberikan yang terbaik untuk daerah, bisa membangun daerah bukan hanya dengan bekerja sebagai abdi negara, dengan membuka peluang usaha sendiri kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan, dan saya siap jika ada yg ingin sharing tentang bagaimana cara membudidayakan tripang ini, semoga usaha kita dapat meningkatkan perekonomian daerah,” ungkapnya kepada awak media ini.
Tentang teripang laut ini bagaimana proses teripang laut dari masa pemisahan sampai besar, kami membuat keramba jaring tancap dengan sistim budi daya alami ramah lingkungan. Makannya secara alami, tapi masaalahnya soal pakan tripang kami tidak tau, kalau untuk kendala pakan sih kami tidak perlu tau apa pakannya sebab makannya secara budi daya alami. Dipelihara di keramba jaring tancap kemudian dibiarkan sampai dengan batas 1, sampai 2 pemanenan.
Lebih lanjut, kamaruddin mejelaskan tripang laut yang siap dipanen ada berbagai jenis. Dirinya juga mengatakan bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui.
Karena budi daya ini dari ukuran 1 sampai 5 CM untuk bibit dengan jarak dua tahun di panen.
Kalau ukuran layak dipanen ada 2 jenis. Jenis teripang putih, dan teripang gamat kalau batas untuk teripang gosok atau teripang putih ukuran kilo jadi mencukup satu kilo dipanen.
Untuk panen itu bertahap tidak satu kali dipanen nanti ukuran besar sudah bisa dipanen. Kalau ukuran gamat 8 ons sampai satu kilo bisa dipanen,” tutupnya. (Rd)
Editor: Herman