Seputarkepri.co.id, Karimun – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Karimun, Rusdianto diundang menjadi pembina upacara bendera di SMA Mahabodi Tanjung Balai Karimun, Senin (6/11/2017).
Dalam upacara ini, selain Kepala SMA Mahabodi, Ari Zunanto dan guru-guru di sekolah tersebut juga hadir sejumlah pengurus IWO Karimun.
Ketua IWO Karimun, Rusdianto dalam amanatnya mengatakan, Ikatan Wartawan Online (IWO) adalah organisasi profesi dan wartawan adalah profesi yang bekerja mencari berita melalui tahapan mulai dari wawancara dan menuangkannya dalam bentuk berita.
Berita itu lanjutnya, berbeda dengan informasi. Ada tahapan-tahapan keredaksiannya, baru lahirlah produk berita tersebut. Beritu itu dicari, dihimpun, diketik baru disiarkan. Terhadap media yang menyebarluaskan berita tersebut, juga harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Dewan Pers.
Mengenai berita bohong atau hoax sambungnya, sudah ada dari sejak dulu, tidak hanya merambah di kalangan profesi dan umum, tapi juga di kalangan pelajar. Dalam setahun belakangan ini, berita hoax semakin kuat.
Banyak informasi berkembang yang katanya itu berita produk dihasilkan wartawan media online, disebarluaskan melalui media sosial (medsos). Dampak dari berita tersebut sangat luas. Hal ini merupakan sebagai tantangan dan ancaman yang harus diwaspadai.
“Adik-adik (pelajar) harus bijak dalam membaca sebuah informasi melalui medsos. Harus bisa menganalisa apakah itu berita bohong atau tidak, dengan cara menulusuri informasi tersebut,” harap Rusdi.
Kepala SMA Mahabodi, Ari Zunanto mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada IWO Karimun. Ia mengharapkan kedepannya, kegiatan seperti ini lebih dapat ditingkatkan lagi.
“Bidang studi jurnalistik di SMA Mahabodi belum ada. Pesatnya berkembang berita hoax, maka digandeng IWO Karimun untuk memberikan penjelesannya kepada pelajar dan guru-guru di sekolah ini,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang siswa kelas XII SMA Mahabodi Tanjung Balai Karimun, Maikel Prajana menyebutkan, berita hoax itu berisikan tentang hal-hal tidak faktual dan tidak terbukti secara pasti. Selain itu tujuannya untuk menjatuhkan atau menyudutkan pihak tertentu.
“Saya pernah menemukan berita hoax ketika browsing di medsos,” katanya.( IWO Karimun/Red).
Komentar