SEPUTARKEPRI.CO.ID, PALMATAK, ANAMBAS – Dua orang pencari pekerkajaan (pencaker) mengamuk di depan pintu PT Medco Energy, hal ini di sebabkan kurangnya kejelasan dan transparansi penerimaan tenaga kerja harian lepas yang di lakukan oleh pihak PT Primer Oil yang ada di PT Medco Energy dan SKK migas tersebut. Akibat kejadian itu dua kaca pintu masuk kantor pecah.
Dari kejadian itu RodiĀ Hartono DPC FKUI-SBSI Anambas angkat bicara saat di temui di Payalaman, Kamis (27/7) kemarin, mengenai hal ini sungguh di sayangkan, namun di sini peran pemerintah daerah selaku memberi kebijakan harus punya poin-poin yang mengatur tentang ketenagakerjaan dan sesuai undang-undang keternagakerjaan,” kata Rodi.
“Yang perlu kita perhatikan baik pemerintah atau pelaku usaha. Pembuktian bahwasanya usia produktif Anambas tinggi dan tidak berimbang dengan kesempatan kerja dan wadah resmi sesuai dengan perundangan yang berlaku untuk perekrutan tenaga kerja yaitu pemerintah dan LPTKS yang memberi wadah serta izin dari kementerian,” ungkapnya.
Sekarang ini masih banyak PSC yang ada di bawah naungan SKK Migas dan Medco Energy yang mempekerjakan tenaga dari luar daerah yang bersifat dan jenisnya bisa di kerjakan oleh pekerja lokal, Seperti Scaffolder, Chopper dan lainnya, seharusnya Pemerintah dan PSC hanya membuat MOU tentang penempatan tenaga kerja lokal secara jujur, adil dan berimbang,” pungkasnya.
Ditempat terpisah, pihak PT Primer Oil Abu Hanifah, bidang Sosial Responbility (CSR) saat di wawancarai di kantornya belum bisa memberikan keterangan tentang perekrutan tenaga kerja yang di lakukan oleh pihaknya. Saya baru pulang cuti jadi belum fokus untuk hal ini, namun insyaallah akan secepatnya kita akan konfirmasi terkait hal ini,” ucap Hanifah.
Laporan: Kadeni
Komentar