SEPUTARKEPRI.CO.ID, Tanjungpinang-Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Perhubungan kembali mengubah sistem parkir di kawasan Kota Lama terhitung mulai hari Selasa (2/10) besok.
Jika sebelumnya parkir sistem paralel (berjajar), maka mulai hari ini sistem serong. Sistem yang sama sudah diberlakukan di kawasan Jalan Merdeka yang diterapkan beberapa waktu lalu. Untuk diketahui, sudah tiga tahun terakhir ini, para pedagang atau pemilik toko di kawasan Kota Lama mengeluh sepinya pengunjung yang berbelanja.
Sesuai penuturan para pedagang, dengan sistem paralel, pengunjung sulit mendapatkan tempat parkir dan akhirnya tidak jadi belanja di sana. Padahal, dulunya kawasan ini paling padat, dan menjadi tempat perputaran uang karena pusat transaksi jual beli. Tapi kondisinya kini banyak toko memilih tutup atau pindah ke kawasan lain karena sepi pengunjung.
Pemko Tanjungpinang akan berupaya mencari solusi untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi di Kota Lama. Hal ini sesuai dengan janji kampanye mereka, membantu menghidupkan kembali perekonomian di kawasan Kota Lama.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma menuturkan, tak ada salahnya kembali mengembalikan sistem parkir yang dulu, jangan sampai salah memilih kebijakan membuat turunnya kunjungan ke kasawan Kota Lama. Maka ia meminta dinas terkait untuk mengembalikan sistem parkir sebelumnya serong dengan tujuan kuota kendaraan roda empat dan dua yang terpakir lebih banyak dari sistem paralel,” tutur Rahma saat blusukan langsung kesekitar Jalan Merdeka, Kota Tanjungpinang, Senin (1/10).
“Mungkin tidak bisa secepatnya terwujud karena perlu usaha dan kajian-kajian. Untuk mengetahui langsung persoalan di lapangan,” ungkap Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma didampingi Kadishub Kota Tanjungpinang, Bambang turun ke Kota Lama.
Rahma juga meminta sistem ngetem angkutan umum di tata rapi. Sesuai dengan garis yang telah di buat Dishub Kota Tanjungpinang. Jangan ada angkutan yang sampai ke simpang, sehingga pengguna jasa dan pengguna kendaraan lain merasa tak nyaman. ”Pak Bambang perlu sosialisasikan ini kepada pemilik angkot. Ini kan ada pos jaga bagi petugas, harusnya bisa ditata jangan semua berebut berada di depan pos. Ini mengganggu arus lalu lintas. Tujuannya agar rapi dan tertata nantinya,” tegas Rahma.
Apalagi beberapa pengujung mengaku hampir adu kambing atau tabrakan karena tak melihat ada kendaraan dari depan, yang tertutup bodi angkutan umum. Selain itu, terkait drainase yang tersumbat dan menimbulkan bau tak sedap, ia akan mengundang Dinas Kebersihan nantinya turun meninjau langsung. Selain itu, meminta RT/RW serta melibatkan pemilik toko untuk gotongroyong bersama,” ujarnya.
“Ini juga meningkatkan rasa saling memiliki diantara sesama. Minimal membersihkan drainase didepan toko nya,” ajaknya ke Lurah Tanjungpinang Kota, Said. Ia akan rutin ke pasar, memantau kinerja para ASN sesuai bidang-bidangnya. ”Saya akan rajin turun Pak,” ungkapnya memberi keterangan ke masyarakat.
Lebih lanjut Rahma menyampaikan, jika kebijakan ini pun tak membuat geliat ekonomi di kawasan ini hidup, maka perlu kajian yang melibatkan Kabang Ekonomi Pemko Tanjungpinang serta lainnya,” tutupnya.
Hadir juga para tokoh masyarakat, Ketua RT/RW setempat didampingi Beni SH yang merupakan anggota DPRD Tanjungpinang. Hadir juga Lurah Tanjungpinang Kota, Said.
Editor: 7ringgo
Komentar