oleh

Swalayan Namhcom Kota Tanjungpinang PHK Karyawan Tanpa Membayar Gaji

Namhcom Swalayan yang terletak di Jalan Ganet, Tanjungpinang Timur, Provinsi Kepulauan Riau. (F-Rcd)

Tanjungpinang (KEPRI)-Nasib ZR salah satu karyawan Swalayan Namhcom yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang semena-mena dilakukan bosnya, dan tanpa alasan yang tepat yang disampaikan kepada karyawan tersebut. Padahal Zr sudah bekerja hampir satu tahun di Swalayan Namhcom.

Zr menyampaikan bahwa beliau anak buruh bangunan yang notabene orangtuanya sehari-hari bekerja demi membutuhi kehidupan keluarga di Kota Tanjungpinang, akhirnya harus menerima pil pahit, atas keputusan sepihak dilakukan oleh pemilik usaha tersebut.

Inilah penuturan Zr Wanita yang mengalami Pemutusan Hubungan Pekerjaan (PHK) Ketika ditemui di Jalan Ahmad Yani, Kota Tanjungpinang:

Wanita berhijab ini menceritakan sedikit kronologis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang dialaminya, “awalnya beliau disuruh menyelesaikan salah satu pekerjaan, tapi ketika sedang mengerjakannya, mendadak ditanya oleh istri pemilik Swalayan Tersebut.

Kenapa kamu yang mengerjakan itu. Apa nggak ada pekerjaan lain. Apa kamu sudah nggak mau kerja lagi. Ya, udah, pulang aja kamu. Karena, kami juga sudah nggak butuh karyawan lagi, “tutur ZR kepada awak media, Selasa (25/6) pagi.

Atas kata-kata itu, karyawan tersebut (ZR) pun bergegas pulang. Soalnya tidak merasa melakukan kesalahan. Apalagi sang majikan menyuruhnya pulang dengan kata-kata mengusir serta mengatakan, tidak membutuhkan karyawan lagi. Dengan gontai, wanita berhijab ini pun pulang. Meskipun sebagian gajinya belum dibayarkan.

Diceritakannya lagi, bahwa gajinya selama 17 hari terakhir belum dibayar, “setelah beberapa hari Zr tidak masuk lagi kerja, dan mencoba menanyakan gaji yang belum dibayar ke bos. Tapi tidak ada jawaban, “sebut Zr kepada awak media sambil matanya berkaca-kaca.

Bukan hanya itu, media ini mencoba menelusuri keberadaan Swalayan Namhcom dan rumor diluaran pun terdengar, kalau Swalayan Namhcom itu adalah diduga milik Warga Negara Asing (WNA). Untuk itu, perlu rasanya pihak terkait segera memeriksa segala kelengkapan perizinan atas usaha tersebut.

Dan dihari yang sama, media ini mencoba melakukan konfirmasi kepada pemilik swalayan tersebut melalui sambungan selulernya. Joni yang mengaku bos swalayan tersebut menyampaikan Zr memang tercatat karyawan kita, namun beliau (Zr) telah mengundurkan diri. Dan untuk sisa gaji sesuai yang disampaiakannya pintu swalayan kita terbuka, jadi pihaknya sudah mencari keberadaannya, namun nomor teleponnya tidak aktif. Makanya kita bingung mau hubungi pada siapa,” ucap Joni.

Editor: 7ringgo

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed