Anambas (seputarkepri)-Viral Berita Bully di Media Sosial (Medsos) yang di unggah oleh salah satu akun Instagram milik ilovekepri yang dilakukan oleh salah satu oknum guru agama SMKN 1 Anambas terhadap siswinya saat pulang sekolah di atas Kapal penyemberangan Roro.
Dari pemberitaan yang beredar di medsos tersebut kini menjadi pembicaraan hangat ditengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas.
Untuk membuktikan kebenaran kasus bully tersebut inisial S (diduga pelaku bully) menuturkan, memang benar saya mengatakan kata tidak pantas tersebut tapi tidak seperti yang diberitakan itu sudah beelebihan dan hubungan saya sama orang tua inisal AR (Korban) masih keluarga dekat, ini hanya miskomunikasi saja.
“Saya Kaget kenapa berita ini muncul kembali dan saat mediasi pada waktu itu antara saya, pihak sekolah dan pihak AR (korban) disaksikan juga oleh camat dan komite sekolah saya anggap telah selesai kejadiannyapun pada bulan oktober tahun 2019 yang lalu, jadi saya tidak paham juga, mungkin ini silap saya salaku guru, jika dengan kata-kata saya tersebut di anggap bully saya atas nama sekolah dan pribadi memohon maaf sebesar besarnya kepada seluruh pihak keluarga korban,” ungkap guru agama tersebut di kediamannya, saat ditemui oleh awak media ini, Sabtu (18/01) kemarin.
Di tempat terpisah, Rizka Pratiwi Angelia, S.Psi selaku Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Kepulauan Anambas menjelaskan, Kami sudah menelusuri kasus ini dari kedua belah pihak yang sedang bermasalah fakta di lapangan ada beberapa hal yang penting tidak bisa di jelaskan hal terkait tanpa kami naikkan kemedia.
“Ada bagian dari kasus ini yang tidak di tulis dalam berita oleh media sehingga terkesan langsung menghakimi salah satu pihak, seharusnya perlu informasi yang lebih akurat dari berbagai pihak, dan itu yang sudah kami lakukan dan saat ini kami sedang berdiskusi untuk menganggapi berita tersebut,” sebut Rizka.
Sejujurnya, masalah antara pihak sekolah dan pihak keluarga ini sudah lama selesai, tapi karena masalah ini muncul dan di naikkan lagi ke media, dengan berita yang seperti ini, kami pun masih berembuk untuk melakukan langkah – langkah yang akan di ambil,” ujarnya.
Namun sayang wakil ketua KPPAD Anambas Rizka Pratiwi Angelia, S.Psi enggan menjelaskan hal – hal penting apa yang tidak bisa dijalaskan dan diterbitkan oleh media.
Editor: Kadeni
Komentar