Selamatkan Anak Dari Agresi Israel ke Palestina, Perang harus segera dihentikan.
Jakarta-Tiga Puluh Satu (31) Anak yang dilaporkan aktivis kemanusiaan menjadi Korban dari 119 meninggal dunia akibat Agresi Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza, merupakan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan.
Oleh sebab itu, atas nama kemanusiaan dan keselamatan Anak, KOMNAS Perlindungan Anak sebagai lembaga dan sebagai bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dunia yang taat pada ketentuan dan semangat Konvensi International PBB tentang Hak Anak (Convention on the Right of the Chiild) minta untuk menghentikan perperangan dan meminta kepada Badan International PBB memberi tempat bagi anak, perempuan dan lansia untuk dapat berlindung dibawah pengawasan dan PBB.
Demi kepentingan dan keselamatan jiwa anak-anak dikedua belah pihak yang saling berperang, KOMNAS Perlindungan Anak menegaskan perang harus segera dihentikan.
KOMNAS Perlindungan Anak sebagai salah satu lembaga independen penyelenggara dari ketentuan Konvensi PBB Tentang Hak Anak (CRC), meminta dan menyeruhkan masyarakat dunia khususnya negara-negara penyelenggara CRC, maupun aktivis kemanusiaan diseluruh dunia demikian juga khusus pegiat perlindungan Anak di Indonesia untuk mengupayakan dukungan solidaritas kemanusiaan dunia, dan menyerukan agar menghentikan perang,” ucap Arist Merdeka Sirait Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak dalam keterangan persnya yang dibagikan kepada sejumlah media sebagai respons agresi Israel kepada myarakat Palestina di Jakarta, Sabtu (15/05/2021).
Lebih lanjut Arist Merdeka dalam keterangan persnya, meminta Lembaga Perlindungan Anak (LPA) se-Nusantara untuk membuka Posko guna mengumpukan bantuan Solidaritas kemanusiaan untuk Anak didaerah masing-masing.
Demi kemanusiaan, Israel dan HAMAS mesti duduk bersama harus menghentikan perperangan ini.
Gencetan senjata antara Israel dan Hamas harus didudukkan dan diselesaikan demi kemanusiaan dan keselamatan anak “Hentikan Perang Sekarang Juga”, Demikian Arist mengakhiri keterangan persnya. (Red)
Editor: 7ringgo
Komentar