Tanjungpinang (KEPRI)-Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota (pemko) Tanjungpinang, Bambang Hartanto membuka resmi Pameran Temporer tahap II “Jalur Rempah”, di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA) Tanjungpinang, Kepri, Selasa (8/11/2022).
Bambang menyampaikan Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah ini, tidak hanya sebagai wadah penyampaian informasi terkait koleksi yang menceritakan sejarah, budaya, dan tradisi kota Tanjungpinang.
“Namun juga menjadi pusat informasi sejarah perjuangan bangsa di masa lalu hingga sekarang,” kata Bambang.
Ia menuturkan, pameran jalur rempah yang dilaksanakan museum bekerja sama dengan beberapa instansi vertikal di Tanjungpinang ini, akan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kehadiran para pedagang yang membawa komoditi rempah dari berbagai kepulauan di nusantara yang terlibat dalam lalu lintas maritim di masa lampau, sehingga menjadi salah satu jalur budaya.
“Sebagai masyarakat yang berbudaya dan beradap sudah menjadi tugas kita semua untuk selalu memastikan kelestarian nilai-nilai dan tradisi lokal melalui pameran temporer bertajuk jejak kejayaan jalur rempah semenanjung Riouw,” pungkasnya.
Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada instansi vertikal dan semua pihak yang terlibat dalam pameran jalur rempah ini.
“Terima kasih atas dukungannya untuk menyukseskan pameran jalur rempah ini. Di sini kita bisa mempelajari sejarah sekaligus dapat lebih mengenal jati diri kita sebagai masyarakat kota gurindam,” ucapnya.
Bambang juga mengimbau kepada masyarakat Tanjungpinang untuk selalu menjadikan museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah ini sebagai media rekreasi dan edukasi untuk memahami nilai-nilai budaya dan sejarah kota Tanjungpinang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianty menyebutkan pameran temporer tahap dua “Jalur Rempah” ini dilaksanakan, mulai dari 8-12 November 2022 di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Kota Tanjungpinang.
Pameran temporer ini adalah pameran bersama, kolaborasi museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dengan beberapa instansi di kota Tanjungpinang yaitu Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV, Pusat Lembaga Bahasa Provinsi Kepri, Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri, Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemprov Kepri dan Kota Tanjungpinang, serta Museum Bahari.
“Pameran ini adalah dukungan kita untuk jalur rempah sebagai warisan dunia (world heritage) yang memperkuat diplomasi Indonesia sekaligus sebagai poros maritim dunia,” sebutnya.
Ia berharap, melalui pameran ini, di 2024, jalur rempah diakui Unesco sebagai warisan budaya dunia.
“Di samping itu, pameran ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa untuk berkunjung sambil menggali informasi di museum ini,” ucapnya. (Red).
Komentar