Batam-Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi peran serta umat Budha se-Indonesia dalam merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Serta kontribusinya dalam pembangunan bangsa Indonesia.
“Saya terkesan dengan sambutan ketua Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia yang mengatakan umat Budha siap menjadi tiang, mata dan bahtera bagi bangsa ini. Ungkapan ini penuh makna dan penting bagi Indonesia,” kata Lukman saat membuka doa bersama umat Budha di Batam, (6/10).
Menteri Lukman mengatakan Indonesia merupakan negara paling majemuk dibandingkan negara lain di dunia. Bahkan Indonesia satu-satunya negara yang memiliki lebih dari tujuh ratus etnis dan bahasa serta belasan ribu pulau.
Semuanya bisa dipersatukan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Peran agama cukup penting untuk mengikat dan memperkaya khasanah ke-Indonesiaan itu. “Selain sebangsa, kita disatukan karena kesamaan tujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Disini kita diajarkan bagaimana agar nilai-nilai agama itu mampu memanusiakan manusia,” papar Lukman.
Jadi, sambungnya, esensi agama tidak hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, pengabdian, ketundukan kepada Tuhan, namun yang tak kalah pentingnya bagaimana kita hidup dengan sesama. Sebagai sesama bangsa harus saling mengisi, saling melindungi agar peradaban semakin baik.
Menteri Agama yakin dan percaya persatuan Indonesia dapat disatukan oleh agama. “Kalau kita menemui ada sebagian saudara-saudara kita menggunakan agama sebagai pemisah, saling merendahkan dan meniadakan, Saya pikir kita harus melakukan evaluasi diri, refleksi diri, melihat kembali apa betul ajaran agama seperti itu,” tegasnya.
Sementara Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengatakan semangat kesatuan dan persatuan sudah sejak lama terawat di Kepri. Di Kepri ini, katanya, semua agama dan suku hidup berdampingan dengan harmonisnya. “Semua mempunyai kesempatan yang sama di Kepri. Antar agama saling melindungi, saling menyayangi,” ujar Jumaga.
Atas dasar itu, sambung Jumaga, ia dan Gubernur Kepri bersama seluruh elemen masyarakat berjanji untuk terus memupuk semangat persatuan itu. Kqrena tanpa itu, Kepri tidak akan maju.
Senada dengan Jumaga, Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengegaskan bahwa seluruh suku agama dan ras hidup rukun di Kepri. “Kepri ini miniatur Indonesia. Kita terus saling menjaga agar dapat dijadikan contoh bagi provinsi lain,” ucap Nurdin.
Sebelumnya, ketua Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia Aiko Senosoenoto mengatakan bahwa umat Budha siap mengambil peran dalam pembangunan. “Kami siap menjadi mata, tiang dan bahtera bagi kemajuan bangsa Indonesia,” ucap Aiko.
Maka dari itu, umat Budha berusaha terus merawat bangsa ini dengan ikut menebar kasih keseluruh pelosok Indonesia. Agar nantinya, Indonesia damai, penuh dengan kasih dan sejahtera. (Red)
Komentar