oleh

Pemkab Kepulauan Anambas Berencana Membudidayakan Padi Salibu

Padi Salibu (f-net)

Anambas (KEPRI)-Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan (DPPP) Kabupaten Kepulauan Anambas bersungguh sungguh untuk membudidayakan berbagai program di bidang pertanian. Penggarapan lahan  terletak di Desa Bukit Padi dan Desa Ulu Maras Kecamatan Jemaja Timur adalah salah satu daerah pertama dengan luas lahan 20 hektar untuk penanaman awal Padi Salibu.

Hal ini dibenarkan Efi Sjuhairi, S.Sos. selaku Kepala Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan (DPPP) Kabupaten Kepulauan Anambas. “Untuk tahap awal kita coba dengan program metode dengan menanam Padi Salibu”, jelas Efi Sjuhairi kepada awak media online www.seputarkepri.co.id. saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (24/9).

Padi Salibu dapat memacu peningkatan produksi padi dengan meningkatkan IP (Indek Pertanaman). Beberapa keuntungan budidaya salibu diantaranya adalah umurnya relatif lebih pendek, kebutuhan air lebih sedikit, biaya produksi lebih rendah karena penghematan dalam pengolahan tanah, penanaman, penggunaan bibit dan kemurian genetik lebih terpelihara. Pertumbuhan tunas-tunas terjadi, salah satunya karena adanya perlakuan pemangkasan. Tinggi pemangkasan batang menentukan jumlah mata tunas yang ada untuk pertumbuhan ulang, maka tinggi pemangkasan berpengaruh terhadap kemampuan pembentukan tunas salibu.

Membudidayakan  padi salibu adalah salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas juga peningkatan produksi,” ungkap Efi.

“Rencana awal pihaknya akan menggarap lahan seluas 50 hektar namun hanya bisa terlaksana 20 hektar, mengingat kondisi air di irigasi sekarang tidak mencukupi untuk mengkaper lahan seluas itu, apa lagi kondisi saat ini kita sedang dilanda kemarau inilah salah satu kendala, karena Padi Salibu ini harus mendapatkan pasokan air yang cukup”.

Maka, kata Efi Sjuhairi, Padi Salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas atau di pangkas, tunas akan muncul dari buku yang ada di dalam tanah serta dalam setahun untuk padi salibu  bisa kita panen tiga kali dalam setahun atau bisa lebih. Nantinya, melalui Balai Benih Pertanian Terpadu (BBPT) saat ini adalah program unggulan Pemkab Kepulauan Anambas yang saat ini  berjalan (On target), dan disini juga kita menugaskan  pendamping untuk monitoring petani untuk di beri bimbingan dan pelatihan,” tutur Efi.

Lebih lanjut, Dia juga menerangkan tujuan sistem tanam Salibu untuk meningkatkan indeks pertanaman karena waktu tanam yang pendek dan hasil tinggi dan menghemat biaya operasional penanaman karena tidak lagi memerlukan benih baru dan tidak melalui proses persemaian, pengolahan lahan dan penanaman,” tambahnya.

Dia berharap, kedepannya bisa lebih fokus dan mendapat hasil panen yang yang baik sehingga petani itu sendiri terbantu.

Editor: Kadeni Razak.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed