Tanjungpinang (KEPRI)-Menjadi seorang prajurit TNI Angkatan Udara bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk menjadi seorang Perwira TNI AU. Berbagai macam rangkaaian test harus dilalui sebagaimana yang dialami oleh 5 orang Putra Daerah Kepulauan Riau yang mampu bertahan hingga Tes Pantukhir Calon Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) Tahun 2020 Tahap Daerah yang diselenggarakan di Lanud Raja Haji Fisabilillah, Rabu (15/7).
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raja Haji Fisabilillah Kolonel Pnb Andi Wijanarko memimpin langsung tes Pantukhir tersebut yang diikuti oleh Panitia Penerimaan Calon Taruna AAU Tahun 2020 yang terdiri dari Wakil Sementara Kepala Dinas Personel Lanud RHF, Dansatpom Lanud RHF, Kaintel Lanud RHF, Kepala Seksi Pembinaan Personel Lanud RHF, serta Kepala Kesehatan Lanud RHF.
“ini adalah kali pertama kegiatan Penerimaan Taruna AAU ini dilaksanakan di lanud RHF, selama ini putra daerah Kepri harus berangkat ke Pekanbaru Riau sehingga hal ini mempersulit putra-putra daerah Kepri yang ingin menjadi Taruna AAU, namun melalui upaya dan usaha dari tim dalam melakukan koordinasi ke pusat, akhirnya kita diberikan kepercayaan untuk melaksanakan penerimaan Taruna AAU khusus untuk wilayah Provinsi Kepualauan Riau,” tutur Komandan Lanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko.
Danlanud menjelaskan bahwa peminat Taruna AAU di Provinsi Kepulauan Riau cukup tinggi. “Peminat Taruna AAU cukup banyak, sebelum Pandemic Covid-19, kami sudah melaksanakan promosi melalui berbagai macam media seperti media sosial, media cetak dan Radio, dari 100 orang yang telah mendaftar secara online, namun saat dipanggil melakukan verifikasi, hanya 23 orang yang dapat mengikuti verifikasi,” tuturnya.
Dari 23 orang yang terverifikasi tersebut, mereka mengikuti berbagai macam seleksi meliputi seleksi administrasi, kesehatan, jasmani, psikologi, mental ideology dan screening oleh Intelijen dan Pomau Lanud RHF yang sangat ketat, dan tersisa 5 kandidat yang memenuhi syarat untuk mengikuti Pantukhir Daerah.
“Dari hasil tersebut, masih kami pilih kembali, kami memilih yang terbaik dari yang terbaik untuk mendapatkan calon perwira yang akan menjadi pemimpin TNI AU pada masa mendatang, dan hasil ini adalah hasil yang real, tidak ada manipulasi, tidak ada praktik kolusi maupun nepotisme, karena setiap calon Taruna yang tidak memenuhi syarat, langsung kita coret dari awal,” tegas Danlanud RHF.
Lebih lanjut, Danlanud RHF menyampaikan bahwa tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Pantukhir Gabungan di Mabes TNI Angkatan Udara. “Setelah ini dilaksanakan pantukhir gabungan di Mabes TNI Angkatan Udara, dimana data yang kita sampaikan akan diseleksi oleh team pusat, dari sana akan ditentukan siapa calon siswa yang memenuhi syarat untuk dapat lanjut ke Seleksi Tingkat Pusat di AAU Yogyakarta dan penentuan siapa saja yang berhak menjadi Taruna AAU Tahun 2020,” ungkapnya. (RED)
Editor: 7ringgo
Komentar